Pengertian, Penyebab, dan Gejala Disleksia

ilustrasi anak

Apakah kalian sudah pernah mendengar penyakit Disleksia? mungkin beberapa orang saja yang pernah mendengar penyakit ini. Nah penyakit gangguan belajar ini masih asing untuk masyarakat kita di Indonesia. Padahal di Indonesia cukup banyak pengidapnya loh. nah jika kalian ingin mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini langsung aja simak artikel sampai habis ya.

Apa itu Disleksia?

Disleksia merupakan suatu gangguan belajar pada anak-anak, yang biasanya di tadai dengan kesulitan membaca, menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas. Gangguan belajar ini masuk ke dalam gangguan saraf pada bagian batang otak. Bagian otak inilah yang memproses bahasa. Selain itu disleksia juga tidak hanya di alami oleh anak-anak saja, orang dewasa juga dapat mengalami gangguan ini. meski pengidapnya bisa mengalami kesulitan dalam belajar, disleksia tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang.

Penyebab Disleksia

Ada dua jenis disleksia, diantaranya primer dan berkembang. Untuk jenis primer terjadi karena akibat tidak berfungsinya cerebrum (bagian otak yang mengatur aktivitas berpikir dan bergerak) yang terjadi akibat faktor genetik atau juga keturunan. Sedangkan untuk jenis berkembang di alami ketika anak masiih berada di dalam kandungan. Pengidap disleksia berkembang dapat membaca namun tidak lancar dan mengalami kesulitan dalam mengeja kata-kata.

Menurut ahlinya, kemampuan membaca mereka akan membaik ketika tumbuh dewasa. Pengidap disleksia berkembang mungkin tidak akan pernah terjadi seorang pembaca atau pengeja yang baik, namun otak mereka dapat melakukannya meski tidak lancar. Baik pengidap disleksia primer ataupun berkembang dapat menangkap gamba ataupun suara, namun dengan kecepatan merespon yang lebih lambat dari pada anak normal.

Gejala Disleksia

Setiap individu biasanya memiliki berbagai gejala yang berbeda-beda. Akan tetapi, biasanya mereka akan menunjukkan pola yang sama. Selain itu juga gejala yang di timbulkan juga berbeda tergantung dari usia penderitanya. Saat balita gejala ini memang sulit di temukan. Gejalanya akan mulai terlihat saat anak masuk usia sekolah. Nah ada beberapa gejala yang di kategorikan berdasarkan usia bagi para penderitanya;

Gejala disleksia pada anak usia sekolah

Saat memasuki usia sekolah, gejalanya akan semakin mudah terlihat. Untuk kasus ini, orang tua di sarankan untuk membangun komunikasi yang baik dengan guru sekolah. Ada beberapa gejala yang biasa di alami anak-anak usia sekolah diantaranya;

  • Kesulitan memproses dan memahani kata yang dia dengar
  • Kesulitan membaca dan mendengar huruf atau kata yang mirip dalam sebuah kalimat
  • Mampu menjawab pertanyaan secara lancar dengan berbicara, akan tetapi kesulitan menjawab dengan tulisan.
  • Kemampuan membaca di bawah anak-anak seumurannya
  • Mengalami masalah dengan mengurutkan sesuatu
  • Lama dalam menulis dn punya tulisan tangan yang kurang baik

Gejala disleksia pada anak-anak

Nah biasanya orang tua akan terasa kesulitan untuk mengetahui gejala pada anak-anak yang belum memasuki sekolah. Namun ada beberapa gejala yang bisa kalian ketahui, mungkin saja sang anak terkena dengan penyakit ini;

  • Terlambat berbicara di banding anak seusianya
  • Bermasalah dalam mengingat huruf, angka, dan warna.
  • Kesulitan bermain dengan rhyme atau sajak
  • Tidak tertarik untuk belajar mengeja huruf
  • Proses belajar kata baru berjalan sangat lambat

Nah jika kalian kalian mengalami gejala seperti yang di sebutkan di atas, kemungkin anak kalian mengalami penyakit disleksia ini. Namun kalian tidak perlu khawatir, lakukkan konsultasi dengan dokter karena mereka lebih paham cara penanganannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *